Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia
7:00:00 PM
Add Comment
Rangkuman Sistem ekskresi pada manusia - Fungsi Sistem ekskresi adalah dikenal sebagai sistem pembuangan zat - zat yang sudah tidak di butuhkan dan beracun bagi tubuh atau bisa juga untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal, ada beberapa istilah untuk Fungsi Sistem Eksreksi yaitu osmoregulasi, termoregulasi, homeostatis. Setiap harinya ada banyak zat yang masuk ke tubuh manusia. Entah itu dari makanan atau udara yang kita hirup. Semua zat yang tidak berguna, harus dikeluarkan dalam tubuh. Contohnya ketika kita menghembuskan nafas, ada karbondioksida yang dikeluarkan. Di sistem ekskresi pada manusia, terdapat banyak organ yang berperan. Seperti paru-paru, hati, kulit dan lainnya. Oleh karena itu, chemistryeducenter akan membahas tentang fungsi sistem ekskresi manusia setiap organnya secara lengkap.
Organ ekskresi pada manusia lebih kompleks dibandingkan makhluk lainnya. Karena ada banyak sekali zat yang harus dikeluarkan. Bahkan tidak hanya mengeluarkan sisa metabolisme, tetapi juga mengatur kadar pH cairan, hemeostatis tubuh dan lainnya. Setiap organ memiliki perannya masing-masing, sehingga proses pembuangan semakin baik. Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu:
Ginjal mampu menyaring air dan sisa metabolimse yang tidak dibutuhkan tubuh. Dalam sistem ini ada beberapa alat yang bekerja yaitu dua ginjal, satu vesica urinaria (kantung kemih), dua ureter dan satu uretra. Ginjal menjadi salah satu organ penting dalam tubuh kita. Bila ginjal bermasalah, bisa membuat sistem pembuangan tubuh terganggu.
Ginjal berbentuk seperti kacang. Ukurannya kecil, sama dengan satu kepal jari manusia. Panjang sekitar 11-12 cm, tebal 3 cm dan lebar 6 cm. ginjal terletak di dekat rusa tulang belakang bagian pinggang. Manusia memiliki dua buah ginjal, terletak disebelah kanan dan kiri. Ginjal sebelah kanan lebih rendah dibandingkan sebelah kiri. Karena ginjal sebelah kanan terletak di dekat hati.
Ginjal dibagi menjadi tiga bagian yaitu medula, korteks dan pelvis. Di dalam ginjal terdapat nefron sebagai unit fungsional terkecil. Dalam satu nefron terdapat saluran nefron (tubulus), yang menghubungkan pembuluh darah. Nefron akan mengolah darah menjadi urine. Selain itu di nefron juga terdapat kaspula bowman dan tubulus kolektivus.
Didalam kapsula bowman, terdapat banyak glomerulus yang berfungsi dalam proses filtrasi darah pembentukan urine. Tubulus di nefron dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal. Proses pembentukan urine di sistem ekskresi pada manusia terjadi dalam tiga tahapan. Ada filtrasi, reabsorbsi dan sekresi.
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan dermis. Epidermis terdiri dari sel epitel, bila sel rusak maka bisa digantikan sel epitel baru. Pada dermin tersusun dari jaringan ikat. Di bagian dermis juga terdapat folikel rambut dan menghasilkan kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah dan ujung saraf. Sisa metabolisme berupa garam dan senyawa lain, akan dikeluarkan lewat kulit berbentuk keringat.
Dalam sistem ekskresi, hati menghasilkan cairan empedu, seperti pigmen empedu (bilirubin), garam empedu, mineral, kolesterol dan air. Bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin yang terjadi di hati. Hemoglobin akan dipecah menjadi heme, globin dan zat besi. Zat besi dan globin akan digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan hemin (heme) diubah menjadi bilirubin. Nantinya bilirubin diubah menjadi urobilin dan diserap oleh usus. Urobilin akan di ekskresikan ginjal ke urine. Warna kuning pada urine dikarenakan urobilin dan warna kuning pada feses dikarenakan bilirubin.
Sistem ekskresi pada manusia sangat penting. Bila sistem ini bermasalah, akan mempengaruhi metabolisme di dalam tubuh. Sampah di dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan dan akhirnya mengganggu aktivitas tubuh. Organ ekskresi juga bisa mengalami masalah, sehingga kita harus merawatnya dengan baik. Seperti gagal ginjal, batu ginjal, pielonefritis, glomerulonefritis dan lainnya. Rawat ginjal dengan baik, jangan suka menahan buang air besar. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat kerja ginjal berat.
Sekian artikel yang bisa chemistryeducenter berikan, semoga memberikan informasi yang bermanfaat. Terimakasih telah membaca materi tentang Fungsi Sistem Ekresi Pada Manusia, setelah 2 bulan lebih saya melakukan diklat. Akhirnya saya bisa memberikan pengetahuan untuk adik adik sekalian.
Baca Juga : Fungsi Sistem Pernapasan pada Manusia
A. Apa Saja Organ Sistem Ekskresi Pada Manusia ????
Setiap ada zat yang masuk, pasti akan ada zat yang dikeluarkan. Misalnya pada saat kita berolahraga, ada banyak sekali cairan tubuh yang hilang karena pembakaran metabolisme. Membuat tubuh haus dan akhirnya tubuh membutuhkan asupan air untuk mengembalikan stamina. Dalam proses ini terdapat beberapa organ. Setiap organnya melakukan peran masing-masing.Organ ekskresi pada manusia lebih kompleks dibandingkan makhluk lainnya. Karena ada banyak sekali zat yang harus dikeluarkan. Bahkan tidak hanya mengeluarkan sisa metabolisme, tetapi juga mengatur kadar pH cairan, hemeostatis tubuh dan lainnya. Setiap organ memiliki perannya masing-masing, sehingga proses pembuangan semakin baik. Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu:
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ utama yang menghasilkan urine. Cairan dan zat yang masuk kedalam tubuh, akan difilter oleh ginjal. Di ginjal juga terjadi proses urinaria. Proses ini menghasilkan urine, yang akan keluar melalui organ pembuangan. Sistem urinaria juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, mempertahankan air dan volume tubuh, mengatur ph cairan serta komposisi cairan.Ginjal mampu menyaring air dan sisa metabolimse yang tidak dibutuhkan tubuh. Dalam sistem ini ada beberapa alat yang bekerja yaitu dua ginjal, satu vesica urinaria (kantung kemih), dua ureter dan satu uretra. Ginjal menjadi salah satu organ penting dalam tubuh kita. Bila ginjal bermasalah, bisa membuat sistem pembuangan tubuh terganggu.
Ginjal berbentuk seperti kacang. Ukurannya kecil, sama dengan satu kepal jari manusia. Panjang sekitar 11-12 cm, tebal 3 cm dan lebar 6 cm. ginjal terletak di dekat rusa tulang belakang bagian pinggang. Manusia memiliki dua buah ginjal, terletak disebelah kanan dan kiri. Ginjal sebelah kanan lebih rendah dibandingkan sebelah kiri. Karena ginjal sebelah kanan terletak di dekat hati.
Ginjal dibagi menjadi tiga bagian yaitu medula, korteks dan pelvis. Di dalam ginjal terdapat nefron sebagai unit fungsional terkecil. Dalam satu nefron terdapat saluran nefron (tubulus), yang menghubungkan pembuluh darah. Nefron akan mengolah darah menjadi urine. Selain itu di nefron juga terdapat kaspula bowman dan tubulus kolektivus.
Didalam kapsula bowman, terdapat banyak glomerulus yang berfungsi dalam proses filtrasi darah pembentukan urine. Tubulus di nefron dibagi menjadi tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal. Proses pembentukan urine di sistem ekskresi pada manusia terjadi dalam tiga tahapan. Ada filtrasi, reabsorbsi dan sekresi.
- Filtrasi
Filtrasi merupakan proses pemfilteran air dan mokelul kecil yang masuk lewat kapiler ke saluran nefron lewat glomelurus. Disini terjadi proses penyaringan zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan tubuh. Darah masuk ke glomerulus dan langsung masuk ke proses filtrasi. Hasil filtrasi disebut sebagai urine primer. Masih mengandung beberapa zat penting.
- Reabsorpsi
Reabsorpsi merupakan proses penyerapan garam, glukosa, asam amino dan ion lain yang akan dikembalikan ke darah. Hal ini dilakukan supaya darah tidak asam. Urine primer masuk ke dalam tubulus kontortus proksimal, lalu terjadi reabsorbsi asam amino dan glukosa. di tubulus kontortus proksimal dan kontortus distal terjadi penyerapan NaCl, HCO dan sekresi H+. reabsorbsi air terjadi di tubulus kolektivus dan lengkung henle.
Lengkung henle membawa hasil filtrat ke medula dan kembali lagi ke korteks. Air keluar dari tubulus karena konsentrasi darah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi filtrat. Ketika bagian lengkung henle ascenden terjadi proses reabsorbsi air terhenti karena sifatnya yang tidak ditembus air. Disini juga terjadi reabsorbsi NaCl.
Di tubulus kolektivus, terjadi penentuan kadar garam pada urine, di proses ini tubulus kolektivus memiliki sifat dapat ditembus uera. Sehingga urea direabsorpsi ke darah kembali. Ketika proses ini terjadi, air akan banyak direabsirpsi lagi sebelum akhirnya masuk ke pelvis. Urine masuk ke ureter menuju kantong kemih dan akhirnya dikeluarkan lewat uretra. - Sekresi
Sekresi berfungsi untuk menghilangkan bahan beracun dalam darah. Urine hasil ketiga proses, akan keluar dari tubuh lewat ureter
2. Kulit
Sistem ekskresi pada manusia juga melalui kulit. Kulit tidak hanya berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, melindungi tubuh, peraba, mengatur suhu tubuh, pelindung jaringan dan tempat sintesis vitamin D. kulit juga berfungsi sebagai sistem ekskresi, mengeluarkan sisa metabolisme berbentuk keringat.Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan dermis. Epidermis terdiri dari sel epitel, bila sel rusak maka bisa digantikan sel epitel baru. Pada dermin tersusun dari jaringan ikat. Di bagian dermis juga terdapat folikel rambut dan menghasilkan kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah dan ujung saraf. Sisa metabolisme berupa garam dan senyawa lain, akan dikeluarkan lewat kulit berbentuk keringat.
3. Paru-Paru
Paru-paru dikenal sebagai organ pernapasan. tapi paru-paru juga termasuk organ ekskresi. Dalam sistem pernapasan, paru-paru menyerap oksigen dari atmosfer dan mengeluarkan karbondioksida yang berasal dari darah. Paru-paru bertugas untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air dari hasil metabolisme tubuh.4. Hati
Sistem ekskresi pada manusia selanjutnya adalah hati. Hati terletak di kanan atas rongga perut dan di bawah diafragma. Hati berfungsi untuk memproduksi protein plasma, menetralisirkan zat beracun, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat serta tempat penyimpanan zat penting bagi tubuh.Dalam sistem ekskresi, hati menghasilkan cairan empedu, seperti pigmen empedu (bilirubin), garam empedu, mineral, kolesterol dan air. Bilirubin merupakan hasil pemecahan hemoglobin yang terjadi di hati. Hemoglobin akan dipecah menjadi heme, globin dan zat besi. Zat besi dan globin akan digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan hemin (heme) diubah menjadi bilirubin. Nantinya bilirubin diubah menjadi urobilin dan diserap oleh usus. Urobilin akan di ekskresikan ginjal ke urine. Warna kuning pada urine dikarenakan urobilin dan warna kuning pada feses dikarenakan bilirubin.
Sistem ekskresi pada manusia sangat penting. Bila sistem ini bermasalah, akan mempengaruhi metabolisme di dalam tubuh. Sampah di dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan dan akhirnya mengganggu aktivitas tubuh. Organ ekskresi juga bisa mengalami masalah, sehingga kita harus merawatnya dengan baik. Seperti gagal ginjal, batu ginjal, pielonefritis, glomerulonefritis dan lainnya. Rawat ginjal dengan baik, jangan suka menahan buang air besar. Hindari konsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat kerja ginjal berat.
Sekian artikel yang bisa chemistryeducenter berikan, semoga memberikan informasi yang bermanfaat. Terimakasih telah membaca materi tentang Fungsi Sistem Ekresi Pada Manusia, setelah 2 bulan lebih saya melakukan diklat. Akhirnya saya bisa memberikan pengetahuan untuk adik adik sekalian.
Baca Juga : Fungsi Sistem Pernapasan pada Manusia
0 Response to "Fungsi Sistem Ekskresi pada Manusia"
Post a Comment